sedikit renungan

April 17, 2013

Cerita lagi yaa.. :D
Setelah membaca beberapa bab dari cerita ‘tembang tanpa syair’, saya menemukan bahwa penulisnya berusaha menyampaikan begitu banyak pesan dan renungan tentang kehidupan lewat cerita ini. Bahkan kejadian sederhana yang terjadi di kehidupan kita pun perlu sejenak kita renungkan.
Tembang tanpa syair. Membaca cerita ini rasanya pikiran ini membawa saya pada ingatan tentang saat-saat berlatih di mp. Penggambaran itu disampaikan penulis dengan gamblang sekali, bahkan bentuk dari suatu gerak dasar khas perguruan pun ia jabarkan dengan detail. Banyak pesan-pesan yang ingin disampaikan penulisnya lewat cerita tersebut. Saya mau mengutip kalimat yang menurut saya ini sangat sederhana, tapi bermakna.

“Setiap gerakan memiliki makna. Jangan pernah meremehkan setiap gerakan apapun, bahkan yang paling sederhana sekalipun.” -Tembang Tanpa Syair-
Saya jadi teringat, terkadang saya agak malas-malasan jika harus berlatih gerak dasar yang mana saya merasa saya sudah menguasainya, padahal belum tentu juga. Bisa jadi saya baru saja masuk ke dalam tahap tahu dan hafal dari bentuk suatu gerakan. Tapi prakteknya? Penghayatannya? Pemaknaannya? Saya tak tahu apa-apa. Wah. Cerita ini benar-benar jadi renungan buat saya. Walaupun saya belum selesai membacanya. Alur cerita ini benar-benar membawa pikiran saya pada renungan-renungan tentang apa saja yang sudah dan hingga saat ini saya jalani, bahwa mempelajari silat bukan hanya belajar menghafal dan melakukan gerakan silat ataupun meningkatkan kekuatan fisik, tapi esensinya mencakup semua aspek kehidupan. Banyak yang perlu saya renungkan.
Dan satu hal yang perlu saya catat, bahwa latihan rutin itu membentuk diri kita. jadi jangan males-malesan lagi. Semoga saya bisa. :)

Jogja, 17 April 2013
sekedar renungan singkat,
semoga gak males-malesan lagi buat latihan. :)

You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook

Flickr Images