film

Ngutip

Juni 15, 2013


 "Bagaimanapun, semua hal akan berlalu. Suatu hari, kita pasti akan terbangun dan tersenyum menyadari bahwa kita pernah melewatinya."

"Orang lain boleh saja datang dan pergi. Tapi, yang namanya sahabat sejati akan selalu ada di hati. Mereka selalu ada dan gak pernah pergi."

-Dikutip dari film "Mengejar Matahari"-

ayah

Hanya Satu

Juni 05, 2013


"Terima kasih origaminya, Ayah." -Rena-

Sederhana, tapi bermakna. Kalimat ini begitu singkat, tapi ia mengandung makna yang begitu dalam. Ia mewakili ungkapan syukur seorang anak yang masih punya kesempatan untuk menikmati waktu bersama dengan ayahnya. Lalu memeluknya dan menangis bahagia bersama.

Beruntunglah kita yang masih punya kesempatan berada di tengah keluarga kita. Bersama ayah dan juga ibu. Bersyukurlah, karena kita masih bisa melihat mereka. Bahagiakanlah mereka. Buatlah mereka bangga dengan kita. Karena kita tidak pernah tahu kapan mereka akan dipanggil olehNya.

Selagi kita masih mempunyai waktu. Selagi kita masih mempunyai kesempatan. Manfaatkanlah waktu kita untuk berbakti dan membuat orang tua kita bangga. Sesibuk apapun kita dengan beragam rutinitas, luangkanlah sedikit waktu untuk menanyakan kabar mereka, pulanglah ke rumah, tersenyumlah dan nikmati waktu indah bersama mereka. Karena kesempatan hanya datang satu kali dan ia tak akan pernah kembali. Selagi masih bisa. Selagi masih ada waktu. Sebelum kita menyesalinya.

Hanya satu pintaku
Tuk memandang langit biru
Dalam dekap seorang ibu

Hanya satu pintaku
Tuk bercanda dan tertawa
Di pangkuan seorang ayah


Apabila ini
Hanya sebuah mimpi
Ku selalu berharap
Dan tak pernah terbangun

Hanya satu pintaku
Tuk memandang langit biru
Di pangkuan ayah dan ibu


Hanya Satu - Mocca

Habis nonton film "Untuk Rena". Walhasil bikin homesick tingkat tinggi. Sudah terlalu lama tak bersua dengan ibu di rumah. Sudah terlalu lama tak berkunjung ke pusara ayah. Aku rindu suasana di rumah. Aku rindu ibu dan ayah. Saat ini, hanya satu pintaku. Aku ingin pulang. Benar-benar ingin pulang.

cerita

sajak anak rantau

Juni 01, 2013

Aduh. Saya kesepian.
Ingin pulang ke kampung halaman.
Tapi tak pernah punya kesempatan.
Karena terlalu sibuk dengan beragam kegiatan.
Ditambah harga tiket pulang yang kemahalan.
Jadilah saya tetap tinggal di perantauan.

Lalu mulailah saya jalan-jalan.
Keliling jalanan di kota perantauan.
Entah sebagai pelarian atau mungkin pelampiasan.
Tapi itu tak memberikan banyak perubahan.
Malah hanya menambah biaya harian.
Membuat galau semakin merasuk pikiran.

Selanjutnya apa yang harus saya lakukan.
Apakah saya harus menangis karena kerinduan.
Ataukah saya harus menyikapinya dengan penerimaan.
Mungkin pilihan kedua akan lebih menenangkan.
Tapi nyatanya tak semudah yang dibayangkan.
Saya masih saja memilih menangis dalam keheningan.
Ingin melampiaskan tapi tak punya kekuatan.
Dan hanya bisa diam di dalam kediaman.

Hahaha.. Gak jelas banget sih saya malem ini.. Ini tulisan edisi galau sepertinya.. Emangnya kemarin-kemarin enggak? :D Maklum lah. Sudah beberapa bulan ini, saya gak pulang ke rumah. Saya kangen ibu. Kangen kakak-kakak saya di sana. Aaaaa.. Pengen pulaaang.. *homesick mode on. Yasudahlah. Akhirnya, cuma bisa bikin tulisan-tulisan gak jelas deh.

Pengen pulang kampung tapi gak punya kesempatan.
Kalau dipaksain, nanti jadwal jadi berantakan.
Apalagi bentar lagi mau kkn alias pengabdian.
Sudah dipastikan liburan dan lebaran saya di perantauan.
Bikin hati dan pikiran makin gak karuan.

Ah, sudahlah, jangan terlalu dipikirkan.
Jalani saja dengan penuh keikhlasan.
Maka semuanya akan jadi menyenangkan.

Cukup-cukup.. Tak perlu diteruskan.
Saatnya beristirahat di tempat ternyaman.
Di kamar kost yang masih dibiarkan berantakan.

Besok saya harus bangun pagi untuk survei lapangan.
Ke gunungkidul yang akan jadi tempat kkn saya selama dua bulan.
Bersama teman-teman baru, yang baru saja saya ajak kenalan.
Semoga esok hari menjadi hari yang cerah dan menyenangkan.
Hingga terjalin keakraban dan kekeluargaan di setiap kebersamaan.

~cukup.

gowes

nyepeda, lagi..

Juni 01, 2013

yuhuu.. akhir pekan di awal bulan.. it's time to jalan-jalan.. hehe..

lagi-lagi, saya ngebolang dengan sepeda lagi. kali ini, saya gowes dari kost menuju salah satu objek wisata di jogja dan kali ini ditemani sama dek ayu, adek kost saya juga. sepeda, sepeda, dan sepeda. kok dari minggu lalu temanya sepedaa mulu yaa. hehe. saya juga gaktau kenapa. lagi jenuh aja mungkin. dan salah satu pelarian saya kalau lagi jenuh yaa mesti jalan-jalan sepedaan. ke mana aja deh. sekenanya. dan untuk kali ini, adek saya ngajakin ke tamansari. yaudah. langsung aja saya iyakan ajakannya.

meluncurlah kami dengan sepeda kami. terus mengayuh menyusuri jalanan kota jogja, hingga akhirnya sampailah kami di tempat tujuan. taman sari. yeyeye. :D

sesampainya di tempat tujuan, kami parkirkan sepeda kami, lalu langsung capcus masuk ke lokasi. eh beli tiket dulu ding. satu orang bayar Rp.4000. seperti biasanya, satu hal yang paling penting saat berada di tempat wisata adalah sesi poto-poto. yee. dasar narsis. :D tapi itu dia ritual wajib yang harus dilakukan kalau jalan-jalan. biar ada kenang-kenangan gitu. hehe.


Like us on Facebook

Flickr Images