Cerita lagi yaa.. :D
Setelah membaca
beberapa bab dari cerita ‘tembang tanpa syair’, saya menemukan bahwa penulisnya
berusaha menyampaikan begitu banyak pesan dan renungan tentang kehidupan lewat
cerita ini. Bahkan kejadian sederhana yang terjadi di kehidupan kita pun perlu
sejenak kita renungkan.
Tembang tanpa
syair. Membaca cerita ini rasanya pikiran ini membawa saya pada ingatan tentang
saat-saat berlatih di mp. Penggambaran itu disampaikan penulis dengan gamblang
sekali, bahkan bentuk dari suatu gerak dasar khas perguruan pun ia jabarkan
dengan detail. Banyak pesan-pesan yang ingin disampaikan penulisnya lewat cerita
tersebut. Saya mau mengutip kalimat yang menurut saya ini sangat sederhana,
tapi bermakna.
“Setiap gerakan memiliki makna. Jangan pernah meremehkan setiap gerakan apapun, bahkan yang paling sederhana sekalipun.” -Tembang Tanpa Syair-
Saya jadi
teringat, terkadang saya agak malas-malasan jika harus berlatih gerak dasar
yang mana saya merasa saya sudah menguasainya, padahal belum tentu juga. Bisa jadi
saya baru saja masuk ke dalam tahap tahu dan hafal dari bentuk suatu gerakan. Tapi
prakteknya? Penghayatannya? Pemaknaannya? Saya tak tahu apa-apa. Wah. Cerita ini
benar-benar jadi renungan buat saya. Walaupun saya belum selesai membacanya. Alur
cerita ini benar-benar membawa pikiran saya pada renungan-renungan tentang apa
saja yang sudah dan hingga saat ini saya jalani, bahwa mempelajari silat bukan
hanya belajar menghafal dan melakukan gerakan silat ataupun meningkatkan
kekuatan fisik, tapi esensinya mencakup semua aspek kehidupan. Banyak yang
perlu saya renungkan.
Dan satu hal yang
perlu saya catat, bahwa latihan rutin itu membentuk diri kita. jadi jangan males-malesan
lagi. Semoga saya bisa. :)
Jogja, 17 April 2013
sekedar renungan singkat,
semoga gak males-malesan lagi buat
latihan. :)